Tuna Kaleng

Selasa, 27 Oktober 2009

Donor Darah


Minggu 18 Okt 2009, untuk kedua kalinya saya mengikuti donor darah di gereja sehabis misa. Donor darah sebelumnya yang saya ikuti sudah setahun lebih yang lalu, tepatnya 6 July 2008.
Cukup banyak juga umat yang ikutan aksi sosial donor darah yang diadakan oleh PMI ini. Secara rutin, PMI datang ke gereja kami tiap tiga bulan sekali. Untuk bulan-bulan yang lainnya, PMI ini juga keliling ke gereja-gereja dan tempat ibadah yang lain.

Ada hal yang menarik selama pelaksanaan donor darah ini. Volume darah yang didonorkan per orang adalah sebanyak satu kantong donor darah yang volumenya sekitar 250 s.d. 300 cc. Nah, ternyata waktu yang diperlukan untuk memenuhi satu kantong tersebut sangat bervariasi. Dari yang paling lama (sekitar 30 menit) sampai yang cepat (sekitar 5 menitan). Kebetulan, saya sendiri memerlukan waktu sekitar 10 menit.
Menurut petugas donor darah, perbedaan waktu ini disebabkan oleh perbedaan besarnya pembuluh darah masing-masing orang. Semakin besar pembuluh darahnya, waktunya pun semakin cepat.

Dari pengalaman teman-teman yang mengikut donor darah ini, ternyata setelah mendonorkan darahnya katanya merasa lebih sehat. Badan terasa "enteng" selama sekitar satu minggu. Ngerjain apa-apa rasanya enak. Saya sendiri, setelah donor darah tersebut badan terasa lebih sehat. Saya nggak tahu apakah hal ini cuma perasaan saya saja atau bukan.

Yang jelas menurut bacaan yang pernah saya baca, donor darah ini katanya bisa mengurangi kelebihan zat besi dalam darah. Hal ini bisa mengurangi resiko terkena serangan jantung dan penyakit jantung lainnya, karena zat besi yang berlebihan bisa membuat kolesterol jahat (LDL) membentuk plak lemak yang nantinya bisa menyumbat pembuluh darah.


Type rest of the post here

Kamis, 15 Oktober 2009

Sirsak Pembunuh Kanker


Sirsak (Soursop), buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib, 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo.

Pohonnya rendah, di Brazil dinamai "Graviola", di Spanyol "Guanabana" bahasa Inggrisnya "Soursop". Di Indonesia, ya buah "Sirsak". Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis-manis kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.

Khasiat dari buah sirsak ini memberikan efek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik.
Riset membuktikan "pohon ajaib" dan buahnya ini bisa :
  • Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, TANPA rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
  • Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
  • Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan/penyembuhan kanker.
  • Energi pasien meningkat dan penampilan fisk membaik.

Buah pohon graviola ini di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.

Hasil Test dari ekstrak (sari) buah ini adalah:
  • Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 type kanker yang berbeda, diantaranya kanker: usus besar, payu dara, prostat, paru-paru dan Pankreas.
  • Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan terapi kemo yang biasa digunakan!
  • Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selective hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan TIDAK membahayakan/membunuh sel-sehat sehat!

Ternyata juga beberapa bagian dari pohon ini: kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan: sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik.

The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak dipublikasikan.

Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.

Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker usus besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin dan terapi kemo.

Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memillih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh/terganggu; tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul effek negatif: rasa mual dan rambut rontok.

Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara effektive, terutama sel kanker: prostat, pankreas, dan paru-paru.

Kisah lengkap tentang bah pohon graviola, di mana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother's Milk, sebagai free special bonus terbitan Health Sciences Institute.


Sumber: Milist Kesehatan dan berbagai sumber


Jumat, 25 September 2009

Tidur Malam Lebih Baik Lampu Nyala atau Tidak?


Sejak kecil kita dibiasakan untuk mematikan lampu sebelum tidur atau meninggalkan kamar. Kebiasaan ini sangat baik karena selain menghemat energi listrik, lebih aman, juga bagus buat kesehatan.

Mematikan lampu ketika tidur malam bermanfaat bagi tubuh. Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan Melantonin, salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari - sekecil apapun sinarnya menyebabkan produksi hormon melantonin terhenti.


Biolog Joan Roberts menemukan rahasia ini setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan diberi cahaya buatan pada malam hari, melantonin-nya menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya lampu - seperti juga TV - menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Oleh karena itu, selain menghemat energi, dengan mematikan lampu ketika tidur merupakan cara alami untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

Selain itu bagi anda yang susah bangun pagi, tinggalkan pesan bagi orang yang membangunkan anda untuk menyalakan lampu kamar saat membangunkan anda, bagi yang biasa tidur dalam keadaan gelap, mudah sekali untuk segera terjaga apabila lampu kamar dinyalakan.

Sumber: erabaru.net (the Epoch Times)

Senin, 31 Agustus 2009

Kunyahlah Makanan Sampai Lembut


Saya sempat berbincang-bincang dengan seorang sinshe (dokter traditional Chinese medicine), mengenai kebiasaan cara hidup yang sehat. Menurut sinshe tersebut sebenarnya salah satu cara hidup sehat tersebut tidaklah susah, bahkan sangat mudah untuk dilaksanakan. Yang penting kita melakukannya secara berkelanjutan (terus menerus).

Cara yang manakah yang sinshe tersebut maksudkan?

Ternyata memang sederhana sekali, yaitu mengunyah makanan kita dengan baik. Usahakan kunyah makanan sampai lembut sekali. Sebagai patokan, usahakanlah mengunyah makanan sebanyak 30 kali sebelum kita telan. Atau kurang lebih, selesaikan makanan kita (satu piring) selama 20-30 menit.

Menurut sinshe tersebut, tugas mulutlah untuk mengunyah (menghancurkan) makanan yang kita makan, misalnya nasi menjadi bubur. Bagian lambung adalah menerima makanan yang sudah lembut (berupa bubur), karena lambung tidak punya gigi untuk menghancurkan makanan kita sampai lembut.

Ternyata manfaat mengunyak makanan ini sangatlah besar:

- meningkatkan kesehatan kita
- meningkatkan imunitas (ketahanan tubuh) terhadap alergi

Penjelasannya kurang lebih sebagai berikut:
Kalau makanan tidak kita kunyah dengan baik, berarti yang kenyang cuma perut. Tapi tubuh kita tidak kenyang gizi.
Dalam makanan sendiri, terkadang ada gas-gas yang terperangkap di antara sel-sel makanan. Kalau kita kunyah dengan baik, maka gas-gas yang terperangkap di makanan akan "keluar" sebelum masuk ke tubuh. Hal ini bisa mengurangi perut kembung. Selain itu bagi yang alergi terhadap makanan tertentu, makanan yang terkunyah dengan baik akan lebih sempurna tercerna, sehingga alergen (penyebab alergi) juga tercerna dengan baik. Sehingga alergen tersebut tidak akan menyebabkan timbulnya alergi lagi (minimal berkurang).

Sebenarnya prinsip yang disampaikan sinshe ini cocok juga dengan anjuran ilmu kedokteran dari barat. Jadi tidak ada salahnya kalau kita ikuti anjuran tersebut.
Selamat mencoba...

Oya ada satu hal lagi...., ternyata setelah mempraktekkan mengunyah makanan sampai lembut; makanan yang saya makan terasa lebih nikmat. Hal ini mengingatkan nasihat guru bahasa Inggris saya waktu SMP dulu. Beliau saat itu usianya sudah 70-an. Beliau bilang, "kunyahlah makanan-mu sampai terasa nikmat baru ditelan".

Selasa, 28 Juli 2009

Duduklah dengan Posisi yang Benar


Kadang sewaktu duduk kita merasa lebih nyaman kalau menyilangkan satu kaki di atas kaki yang lain. Memang posisi ini membuat otot perut kita lebih rileks.

Namun sebaiknya sebisa mungkin kita kurangi duduk meyilangkan kaki ini dan usahakan untuk duduk normal serta tegak. Kalau perlu sandaran kursi, sebaiknya gunakan sandaran kursi yang kokoh. Hindari sandaran kursi yang hanya disangga oleh satu tiang, karena hal ini menyebabkan punggung kita tidak rileks.

Bagi mereka yang gemar menyilangkan kaki ketika duduk dalam waktu yg lama, akan mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan dan tidak sehat

1. Tulang belakang mereka perlahan-lahan menjadi bengkok membentuk huruf C
2. Akan mengalami sakit leher dan punggung pada pada satu sisi
3. Untuk perempuan, pundaknya akan condong ke satu sisi dan menyebabkan tali pengikat bra turun pada bagian pundak yang miring. Tentu hal ini akan membuat risi.


Cobalah untuk tidak menyilangkan kaki ketika anda duduk.



Sumber: dari berbagai sumber

Jumat, 26 Juni 2009

Kaldu untuk Kesehatan Gigi



Beberapa waktu yang lalu saya berbincang-bincang dengan seorang dokter gigi. Saya sampaikan bahwa almarhum ayah saya memiliki gigi yang bagus dan kuat sekali walaupun usian beliau sudah lebih dari 70 tahun. Faktor apa saja yang bisa membentuk gigi seseorang itu jadi sehat dan kuat.

Menurut dokter gigi tersebut, gigi yang sehat bisa terbentuk karena berbagai faktor:

- Dari sananya (dari lahirnya) sudah bagus
Hal ini bisa dilihat dari warna gigi kita, kalau gigi kita ada bercak-bercak putih kemungkinan besar gigi tersebut mudah berlubang.
- Gizi makanan
Makanan yang bergizi tinggi dan mengandung kalsium dan fluor yang cukup tentunya akan membantu terbentuknya gigi yang sehat dan kuat.
- Frekuensi makan
Semakin sering makan atau nyamil, maka kemungkinan adanya sisa ikan di mulut jadi lebih besar. Sisa makanan ini bisa menjadi potensi penyebab gigi berlubang
- Kebersihan
Kalau kita rajin membersihkan gigi, otomatis gigi kita jadi lebih tahan terhadap gigi berlubang. Kebersihan gigi bisa dengan cara rutin sikat gigi ataupun kumur-kumur setelah makan. (Tidak dianjurkan untuk langsung sikat gigi begitu selesai makan, seperti pernah saya tulis sebelumnya di blog ini)
- Minum Kaldu
Kalau kita sering minum/makan kaldu, gigi kita bisa jadi lebih sehat dan kuat. Karena kaldu ini merupkan proses fluoridasi gigi secara tidak langsung. Gigi pun akan semakin kuat.

Kemungkinan "kebiasaan minum kaldu" ini adalah salah satu penyebab sehatnya gigi ayah saya sampai usia lanjut, karena beliau seingat saya sering minum kaldu.

Sumber: Diskusi dengan dokter gigi

Sabtu, 09 Mei 2009

Cuci Tangan untuk Menjaga Higienitas dan Mencegah Penyakit


Akhir-akhir ini masyarakat diresahkan oleh adanya berita-berita penyebaran berbagai penyakit flu yang menular, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Misalnya flu singapura, flu burung dan terakhir yang lagi diributkan di berbagai belahan dunia adalah flu babi (swine flu).

Dari pihak diri kita sendiri yang terbaik adalah pencegahan. Pencegahan sederhana yang bisa kita segera lakukan adalah dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand soap selama 20 detik. Hal ini bisa membersihkan tangan kita dari kuman-kuman yang mungkin bisa berbahaya. Berapa lama sih 20 detik itu? Terutama kalau untuk menjelaskan ke anak-anak. Salah satu cara yang bisa dilaksanakan adalah cuci tangan sambil menggumamkan nyanyian yang kurang lebih durasi-nya 20 detik, misalnya lagu Happy Birthday yang sangat familiar itu.

Kapankah kita harus mencuci tangan?
Ada lima saat penting yang sangat perlu cuci tangan:
  1. Sebelum makan
  2. Sebelum menghidangkan makanan
  3. Sebelum memberi makan bayi / anak-anak
  4. Sesudah dari WC
  5. Sesudah memegang hewan
Cara cuci tangan yang benar:
  • Basuh dengan air bersih dan mengalir
  • Gunakan sabun dan gosok sampai berbusa secara merata di telapak tangan
  • Gosok sela-sela jari satu per satu
  • Gosok punggung tangan secara merata
  • Bersihkan sela dan ujung-ujung kuku satu per satu
  • Bilas tangan dengan air bersih dan keringkan dengan lap bersih atau tissue
Dengan menjaga higienitas dan kebersihan tangan, kita bisa mencegah berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh kuman-kuman yang menular lewat makanan dan udara.


Sumber: Ikan layanan masyarkat Lifebuoy