Tuna Kaleng

Minggu, 18 Juli 2010

Apakah Depresi Itu?



Depresi adalah suatu kondisi umum gangguan mental yang diserai gejala seperti perasaan murung, hilangnya minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau rendahnya percaya diri, gangguan tidur dan nafsu makan, serta sulit berkonsentrasi. Masalah ini dapat menjadi kronik atau berulang dan menyebabkan penderitaan.

Apakah yang menyebabkan depresi?
Ada berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar individu, seperti:
  • Kepribadian perfeksionis, mudah khawatir, pemalu dan sering mengkritik diri sendiri
  • Peristiwa dalam kehidupan seperti berkabung, perpisahan, kehilangan pekerjaan, konflik keluarga dan masalah keuangan
  • Menderita penyakit kronis, seperti kencing manis, penyakit jantung danpembuluh darah
  • Penggunaan alkohol dan obat-obatan
Pengobatan Depresi
Terapi untuk mengatasi depresi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis:

Farmakoterapi
Merupakan terapi menggunakan obat anti-depresan yang bekerja di dalam otak guna mengubah mood pasien. Peresepan obat anti-depresan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Salah satu golongan obat anti-depresan adalah sertraline, yaitu obat golong SSRI (Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor)

Psikoterapi
Merupakan terapi dalam bentuk konseling di mana selain membahas pikiran dan perasaannya, pasien diajarkan untuk melihat dan mengetahui penyebab depresi yang dialaminya. Selain itu pasien juga belajar untuk mengidentikasikan masalah, mengubah persepsi dan perilaku negatif, mencari jalan keluar yang efektif untuk mengatasi masalah dan menyusun kembali tujuan hidup yang realistis. Psikoterapi membantu membangun kembali rasa kebahagiaan yang mungkin untuk dicapai, mengatur kontrol diri dan mengurangi gejala depresi.

Salah satu metode terapi psikoterapi yang cukup efektif adalah Cognitive Behavior Therapy (CBT) di mana pasien diminta untuk mengenali pikiran dan tindakan yang bersifat negatif, merusak dan pesimis untuk kemudian coba digantikan dengan pikiran dant tindakan yang positif dan realistis.

Dengan melibatkan serangkaian teknik, secara perlahan pasien mampu mengatasi rasa traumanya sehingga dapat mencapai hidup yang lebih bermakna dan indah.

Kedua terapi di atas dapat dikombiansikan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Namun, tetap perlu diingat bahwa deteksi sedini mungkin sangat penting untuk menidentifikasi dan menentukan cara pengobatan yang tepat.

(Untuk mengetahui apakah Anda mengalami depresi, bisa dilihat artikel blog ini yang sebelumnya).

Sumber: eHCCP
www.mayoclinic.com


Minggu, 04 Juli 2010

4 Rahasia Jadi Manusia Panjang Umur


Salah satu topik berita yang jadi hot saat pelaksanaan Sensus Penduduk di bulan Mei lalu adalah ditemukannya orang-orang yang berusia di atas 100 tahun. Tak heran bula Anda jadi ingin tahu apa rahasianya. Sebenarnya, sih, tidak susah untuk bisa panjang umur dan tetap sehat. Pastikan Anda punya beberapa hal berikut:

1. Berperut Rata

Riset National Institute on Aging menyatakan, wanita berperut buncit berisiko meninggal dunia lebih cepat dibandingkan yang berperut rata. Ukuran lingkar pinggang yang perlu dipertahankan adalah di bawah 80 cm. Rajin-rajinlah berolahraga dan santap makanan mengandung Omega 3, agar terhindar dari berbagai risiko peradangan akibat radikal bebas.

2. Jauhi Minuman Bersoda
Menurut penelitian di Boston, Amerika Serikat, minuman bersoda bisa menyebabkan gangguan metabolisme. Sementara, bila metabolisme terganggu, otomatis tingkat kesehatan kita juga tidak prima. Padahal, inilah modal penting yang perlu kita punya bila ingin hidup panjang.

3. Miliki Sahabat Baik

Kita membutuhkan orang lain untuk bisa sehat dan bahagia. "Hubungan antar individu yang baik adalah obat penangkal stres yang ampuh," jelas Micah Sadigh, Ph.D., profesor psikologi Cedar Crest College. Mental dan fisik akan lebih sehat kalau kita punya teman yang selalu mendukung.

4. Berpendidikan Tinggi

Penelitian Harvard Medical School menemukan, orang yang menempuh pendidikan tidak kurang dari 12 tahun punya harapan hidup 18 bulan lebih panjang. Selain itu, hanya 10 persen dari orang yang berpendidikan tinggi yang jadi pencandu rokok. Para ahli percaya, pendidikan membutuhkan kesadaran untuk menjaga diri dan lingkungannya.

Sumber: Kompas Female, 4 July 2010