Tuna Kaleng

Minggu, 03 Februari 2019

Krisis Paruh Baya pada Laki-laki


Krisis Paruh Baya pada Laki-laki.

Selama ini kita hanya mengenal krisis paruh baya pada perempuan yang dikenal dengan nama menopause. Saat menginjak awal-awal monopause, ada sebagian yang ditandai dengan perubahan perilaku, misalnya sering uring-uringan, menjadi pendiam ataupun yang lainnya. 

Ternyata krisis paruh baya (paro baya) juga terjadi pada laki-laki, yang secara medis disebut andropause. Andropause ini terjadi karena mulai berkurangnya hormon laki-laki, yaitu progesteron dan testosteron. Krisis paruh baya ini bisa mulai terjadi antara usia 50-60 tahun. Banyak orang yang bisa melewati awal masuk paruh baya ini dengan mulus, tapi ada juga (sekitar 50%) yang mengalami perubahan secara perilaku ataupun emosional. 

Perubahan perilaku yang terjadi bisa berupa:
  1. Perubahan mud (mood) yang naik turun, misalnya jadi temperamental tanpa sebab yang jelas.
  2. Depresi atau perasaan cemas. 
  3. Kurang tidur ataupun tidur berlebihan.
  4. Terobsesi menjaga penampilan tubuh agar tetap terlihat muda, yang bisa mengarah pada gejala puber kedua (atau puber ketiga).
  5. Meningkatnya konsumsi alkohol ataupun obat-obatan
  6. Merasa mentok di rutinitas sehari-hari, tanpa tahu jalan keluarnya.
  7. Terus meneruskan memikirkan kemungkinan sakit ataupun meninggal.
Kondisi di atas terjadi saat seorang laki-laki baru menginjak awal-awal andropause. Ada yang bisa melewatinya dengan mulus, ada pula yang merasakan hal-hal seperti di atas. Timbulanya kondisi di atas bisa sangat mengganggu orang yang bersangkutan. 

Jika merasa sangat terganggu dengan kondisi di atas, bisa minta bantuan psikiater untuk mengatasinya. Psikiater, kalau perlu, bisa memberikan obat medis untuk membantu pasien  melewati transisi andropause secara lebih mulus. Pengobatan yang diberikan hanya sementara, sampai pasien merasa enak kembali.

Selain dengan bantuan medis, masa awal krisis paruh baya bisa juga diatas dengan perubahan cara pandan hidup, misalnya:
  1. Memutuskan untuk tidak akan diam saja, tapi berusaha untuk mengatasi persoalan yang ada.
  2. Berhenti mencari kebahagiaan. Sebaliknya mulai melakukan tindakan untuk mencapai kehidupan yang diinginkan. Kebahagiaan adalah suatu proses dari tindakan-tindakan kita, bukan suatu hasil akhir yang akan dicapai. Misalnya, tindakan mulai belajar mensyukuri apa yang ada. 
  3. Meditasi, untuk menenangkan pikiran agar tidak terus menerus berkecamuk kemana-mana.
  4. Mengembangkan pola pikir yang melimpah. Ingatkan selalu ke diri sendiri tiap hari, bahwa dunia ini tempat segala kelimpahan dengan kesempatan tanpa batas. Dr. Wayne menulis dalam bukunya (Real Magic): "Bayangkan kondisi kelimpahan adalah hal yang mungkin untuk kamu".  
  5. Praktekkan rasa syukur. Sebelum tidur malam, tuliskan lima hal yang kamu syukuri di hari itu. Rasa syukur ini bisa berupa hal-hal yang biasa, misalnya ketemu teman lama, pelukan pasangan kita, senja yang indah, dan lain-lain. 
  6. Kejar passion kamu. Krisis paruh baya mungkin bisa menyebabkan orang tidak bergairah dalam segala hal. Tapi usahakan untuk mulai mengerjakan hal-hal yang baru. Hal ini bisa meningkatkan hormon dopamine dalam tubuh, yaitu hormon kepuasan dan kebahagiaan.
  7. Olah raga. Olah raga bisa meningkatkan endorphine dan dopamine. Olah raga apapun, baik jalan kali 4000 langkah dalam sehari, renang, ke gym dan lain-lain.
  8. Buat target. Bisa target harian ataupun target jangka panjang. Target ini bisa mengarahkan kita agar tetap di arah yang benar. Kalau target bisa tercapai (misalnya target harian yang sederhana) hal ini bisa menimbulkan kepuasan diri.
  9. Jauhi social media (medsos). Selain buang-buang waktu, media sosial adalah salah satu hal yang bisa menimbulkan meningkatnya rasa stress tanpa kita sadari. Daripada timbul rasa pada pencapaian orang lain yang kita lihat di medsos, lebih baik waktu yang ada kita manfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat.
  10. Tertawa. Ternyata tertawa adalah obat alami yang bisa meningkatkan kadar kebahagiaan kita. 
  11. Anggap hidup kita adalah pesta. Pikirkan hidup kita sebagai sesuatu untuk dinikmati, bukan sesuatu hal yang harus ditanggung deritanya. 

Jadi kesimpulannya, krisis paruh baya mungkin terjadi pada sebagian laki-laki. Kalaupun hal in terjadi, krisis paruh baya ini sangat mungkin untuk diatasi dengan baik, asalkan kita mau berusaha. Jangan habiskan waktu dengan rasa khawatir, karena apa yang dikhawatirkan itu biasanya tidak terjadi

Sumber: Lifehack

Suggested link:
Sehat Dengan Tertawa
Cara Cepat Tidur ala Prajurit Angkatan Laut Amerika (USA)
Darah Tinggi? Cobalah Cara Alami yang Mudah dan Murah ini...!