Tuna Kaleng

Sabtu, 30 Januari 2010

Resolusi Hidup Sehat dengan Berjalan Kaki dan Meditasi


‘Mens sana in corpore sano’, demikian istilah bahasa Latin yang pernah kita pelajari semasa sekolah dulu, yang kurang lebih berarti ‘Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat’.

Di awal tahun 2010 ini ada baiknya kita canangkan suatu resolusi atau
menata kembali segala yang dilakukan dalam kehidupan secara menyeluruh. Kita buang dan jangan ulangi kebiasaan jelek dan kesalahan yang lalu, kita hadapi tahun baru dengan semangat baru untuk meraih keberhasilan di segala bidang yang lebih dibanding tahun lalu, termasuk di bidang kesehatan dengan suatu resolusi sehat, agar dapat dicapai keadaan tubuh dan jiwa yang lebih sehat.

Bercermin dari pengalaman ibunda tercinta yang sekarang berusia menjelang 81 tahun, beliau setiap pagi selalu melakukan jalan pagi dan senam jantung sehat di alun-alun dekat rumah sampai dengan usia 70-an, sekarang beliau tetap olah raga senam setiap pagi secara teratur di rumah. Selain itu, perbanyak makan makanan berserat seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan serta banyak minum air putih, mungkin mempunyai korelasi langsung terhadap kesehatannya yang masih cukup terjaga sampai detik ini.

Jalan pagi merupakan olah raga murah-meriah banyak manfaat. Murah-meriah karena hampir tidak dibutuhkan biaya operasional untuk melakukannya. Banyak manfaat, pasti. Jika dilakukan minimal 3 kali seminggu sampai berkeringat, apalagi bisa dibiasakan setiap hari, akan menghasilkan tubuh yang lebih sehat dan bugar. Sebaiknya olah raga murah meriah ini dilakukan antara pukul 6.00 sampai dengan 8.00 pagi, karena matahari baru terbit dan belum terasa panas teriknya.

Banyak kesaksian tentang manfaat jalan kaki pada pagi hari, diantaranya ada yang sebelumnya mengeluh terkena sakit jantung, kencing manis (DM) dan kolesterol tinggi, menjadi lebih sehat dan keluhan sakitnya lama-lama menghilang dengan sendirinya.

Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Duke University Medical Center baru-baru ini ditemukan bahwa berjalan kaki 30 menit dalam sehari dapat mengurangi metabolic syndrome, yaitu salah satu penyebab tingginya risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Selain itu, manfaat jalan kaki lainnya adalah:
mengurangi depresi dan stress, mengurangi berat badan dan resiko obesitas, mencegah dan mengurangi keropos tulang, bahkan studi Universitas Temple menyebutkan berjalan kaki 90 menit selama lima kali dalam seminggu bisa membuat anda merasa lebih bahagia, karena tubuh manusia memproduksi endorphin, yaitu semacam hormon yang membuat orang menjadi bahagia.

Jika jalan pagi tidak mungkin dilakukan karena harus berangkat kerja pada setiap pagi atau harus mengantar anak ke sekolah dan lainnya, hal ini dapat diganti dan disiasati dengan cara misalnya: parkir kendaraan yang cukup jauh dari letak kantor atau sekolah. Pada umumnya orang-orang berusaha parkir kendaraan, kalau bisa sedekat mungkin dengan obyek tujuan, tapi bagi yang belum sempat berolah raga jalan kaki, dapat tempat parkir yang agak jauh, seharusnya bersyukur. Anggap saja anugrah terselubung (walau agak terpaksa), karena kita bisa berjalan lebih jauh dibanding orang lain.

Jika lokasi tempat kerja berada pada gedung bertingkat tinggi, dapat menyiasati berolah-raga dengan cara mengganti naik lift atau elevator dengan naik tangga biasa sebanyak 2 atau 3 lantai, setiap berangkat atau pulang kerja.

Senam setiap pagi atau sore pun demikian, jika dilakukan secara menerus, minimal 3 kali seminggu sampai mengeluarkan keringat akan memberikan dampak yang sangat positif bagi kesehatan. Tolok ukur berkeringat adalah ukuran awam yang paling mudah terlihat, pengganti istilah medis bahwa sesungguhnya sudah terjadi pembakaran energi di dalam tubuh.

Hasil olah raga jalan kaki, senam atau pun olah raga lainnya seperti bersepeda, sepak bola, futsal, bulu tangkis bahkan olah raga bela diri seperti karate, silat, kungfu, taekwondo, akan lebih maksimal jika dibarengi dengan kebiasaan bermeditasi setiap hari, karena akan memberikan efek ketenangan pada jiwa, mengurangi ‘stress’ dan tentunya mendukung kesehatan juga.

Meditasi paling baik dilaksanakan saat menjelang akan tidur atau saat bangun tidur di pagi hari.
Berikut ini cara bermeditasi yang sederhana, yaitu Meditasi Anapanasati untuk menjaga kesehatan dan ketenangan pikiran melalui pemusatan pikiran pada peristiwa masuk dan keluarnya nafas. Kita syukuri anugrah oksigen di udara yang sangat berlimpah di Bumi yang harus terus kita jaga kebersihannya agar juga tetap bisa dinikmati anak dan cucu kita kelak. Lalu kita amati dengan seksama saat kita menghirup udara secara perlahan seraya berdoa semoga udara yang kita hirup adalah udara yang mengandung ‘energi positif’ dan udara yang kita hembuskan adalah udara yang mengandung ‘energi negatif’ yang ada di dalam tubuh kita. Lama udara yang masuk dan udara yang keluar usahakan kurang lebih sama dan lakukan secara perlahan misalnya masing-masing 7 detik dan dapat ditingkatkan sesuai kemampuan masing-masing. Lakukan secara terus menerus dan berulang sampai dicapai ketenangan pikiran yang harmoni. Untuk pemula cukup lakukan 10 menit yang nantinya bisa ditingkatkan sampai 30 menit. Coba lihatlah, betapa menaklukan pikiran tidaklah mudah, karena pikiran kita terus menerawang kemana-mana secara liar… tapi tetaplah berusaha untuk fokus ke usaha kita menenangkan pikiran ke masuk dan keluarnya nafas secara perlahan dan lembut. Meditasi ini sebaiknya dilakukan pada tempat yang tenang dengan menggunakan pakaian yang nyaman (tidak ketat).

Dalam dunia medis kedokteran kita kenal istilah ‘Tindakan preventif jauh lebih baik dilakukan daripada tindakan kuratif’.

Semoga cara menjaga kesehatan dengan berjalan kaki dan bermeditasi ini cukup efektif dan bermanfaat, karena kita lebih baik mencegah datangnya penyakit daripada berusaha mengobatinya habis-habisan pada saat terkena penyakit yang tentunya juga akan menghabiskan biaya yang lebih mahal dibandingkan biaya pencegahannya.

Jika terasa jenuh dan bosan berjalan kaki di lingkungan dekat tempat tinggal, kita dapat menyiasati dengan berjalan kaki di alam terbuka pegunungan atau pun pada tepi pantai.

Jangan lupa tetap terapkan gaya hidup sehat dengan makanan bergizi seimbang rendah lemak, minum air putih minimal 8 gelas sehari (hindari yang mengandung alkohol, soda dan gula yang tinggi) serta lakukan istirahat dengan tidur yang cukup.
Tetap semangat untuk menjaga kesehatan dan menjaga Bumi tempat berpijak agar tetap sehat, indah dan nyaman dihuni.
Salam peduli lingkungan.

Sumber: Cawi Setiawan, Kompasiana 30 Jan 2010

Rabu, 30 Desember 2009

Penyebab Radang Usus Buntu


Dulu kita sering diingatkan orang tua kita jangan telan biji jambu, nanti usus buntu....!!!
Seorang dokter pernah cerita bahwa dia sudah ribuan kali mengoperasi orang yang kena sakit usus buntu. Selama dia operasi usus buntu, belum pernah dia menemukan di dalam usus buntu itu yang namanya biji jambu, biji cabe, apalagi biji durian .. :)
Dokter itu menerangkan pula, bahwa sakit usus buntu terjadi karena kita KURANG MINUM AIR! Bukan karena makan biji-bijian.
Sesederhana itukah?? Ya, karena kurang minum air, bisa berakibat frekuensi BAB (buang air besar) juga berkurang. Frekuensi BAB berkurang, sementara makanan yang kita makan sudah jadi sampah, yang siap dibuang, mampet di usus besar. Akhirnya kotoran tsb naik, dan masuk ke usus buntu. Karena sudah berupa kotoran, membusuk, jadilah infeksi. Kalau terjadi infeksi, kadar darah putih naik; makanya kalau ada gejala usus buntu, waktu cek darah, kadar lecocyt (sel darah putih) pasti naik dengan tajam.

Jadi, kalau mau terhindar dari usus buntu caranya gampang sekali, yaitu: Banyaklah minum air!!
Kotoran didalam usus buntu akan keluar di-'flushing' oleh air putih.

Sekedar tips sederhana untuk mengetahui apakah kita sudah cukup minum air, yaitu dengan melihat warna air seni kita. Warna air seni bisa mengindikasikan kondisi kita sbb:

Warna bening : You are in good shape !
Warna kuning muda : You still Ok, but drink more Water.
Warna Kuning agak tua : You are being dehidrated! Drink water now!
Warna kuning tua sekali : Warning, your body in danger !!!

Kita bisa tahu apakah kita kurang minum dari warna air seni kita.
Keep drinking guys!! (Drink water, not alcohol !!)

Sumber: Milis S2 Ubaya

Kamis, 26 November 2009

Simtom-simtom yang Sebaiknya Tak Diabaikan


Bila Anda memiliki simtom berikut ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Sakit Dada
Menurut Asosiasi Jantung Amerika, simtom gangguan jantung bisa mencakup mulai dari dada sesak, seperti diremas-remas yang berlangsung beberapa menit, hingga rasa tidak nyaman di dada. Biarkan dokter yang menentukan, apakah simtom itu hanya merupakan masalah sulit bersendawa.

Sulit Bernapas
Adalah normal terengah-engah sehabis lari atau mendaki tangga. Namun, bila Anda kesulitan bernapas karena sebab yang tak jelas, Asosiasi Jantung Amerika menyarankan Anda agar segera mencari bantuan medis.

Pendarahan
Bila darah terlihat di tempat yang tak semestinya, seperti di air seni atau di tinja, ini merupakan lampu merah. Pendarahan di dubur merupakan alasan penting untuk konsultasi dengan dokter.

Sempoyongan
Jangan khawatir terhadap ketidaksigapan Anda karena melompat terlalu cepat dari kursi untuk buru-buru menjawab telepon. Namun, menurut para ahli, sempoyongan bisa jadi merupakan simtom dari berbagai hal penting, termasuk stroke. Jadi, bila Anda secara teratur sering sempoyongan, segeralah minta nasihat dokter.

Impotensi
Bila Anda sulit mengalami ereksi dan tetap mengalami gangguan untuk mempertahankan ereksi, ini merupakan alasan kuat untuk mengunjungi dokter. Selebihnya, disfungsi ereksi juga bisa menjadi pertanda diabetes atau penyakit kardiovaskular lain. Jadi, hal itu bisa fatal jka tak segera diberi perhatian.

Selalu Haus, Sering Kencing
Simtom ini, terutama bila ditambah dengan kelelahan dan penurunan berat, merupakan tanda peringatan terkena diabetes.

Sulit Sembuh
Luka yang tak kunjung sembuh dibanding luka-luka sebelumnya dapat menjadi tanda sistem kekebalan tubuh Anda tidak bekerja dengan baik.

Sakit Tak Kunjung Membaik
Bahkan, demam ringan perlu penanganan dokter bila tak kunjung membaik dalam waktu tiga hari. Jadi, segera ke dokter bila gangguan yang Anda derita lebih dari sekadar demam, dan tak kunjung sembuh setelah berhari-hari.

Sumber: Kompas Online, 26 Nov 2009

Selasa, 27 Oktober 2009

Donor Darah


Minggu 18 Okt 2009, untuk kedua kalinya saya mengikuti donor darah di gereja sehabis misa. Donor darah sebelumnya yang saya ikuti sudah setahun lebih yang lalu, tepatnya 6 July 2008.
Cukup banyak juga umat yang ikutan aksi sosial donor darah yang diadakan oleh PMI ini. Secara rutin, PMI datang ke gereja kami tiap tiga bulan sekali. Untuk bulan-bulan yang lainnya, PMI ini juga keliling ke gereja-gereja dan tempat ibadah yang lain.

Ada hal yang menarik selama pelaksanaan donor darah ini. Volume darah yang didonorkan per orang adalah sebanyak satu kantong donor darah yang volumenya sekitar 250 s.d. 300 cc. Nah, ternyata waktu yang diperlukan untuk memenuhi satu kantong tersebut sangat bervariasi. Dari yang paling lama (sekitar 30 menit) sampai yang cepat (sekitar 5 menitan). Kebetulan, saya sendiri memerlukan waktu sekitar 10 menit.
Menurut petugas donor darah, perbedaan waktu ini disebabkan oleh perbedaan besarnya pembuluh darah masing-masing orang. Semakin besar pembuluh darahnya, waktunya pun semakin cepat.

Dari pengalaman teman-teman yang mengikut donor darah ini, ternyata setelah mendonorkan darahnya katanya merasa lebih sehat. Badan terasa "enteng" selama sekitar satu minggu. Ngerjain apa-apa rasanya enak. Saya sendiri, setelah donor darah tersebut badan terasa lebih sehat. Saya nggak tahu apakah hal ini cuma perasaan saya saja atau bukan.

Yang jelas menurut bacaan yang pernah saya baca, donor darah ini katanya bisa mengurangi kelebihan zat besi dalam darah. Hal ini bisa mengurangi resiko terkena serangan jantung dan penyakit jantung lainnya, karena zat besi yang berlebihan bisa membuat kolesterol jahat (LDL) membentuk plak lemak yang nantinya bisa menyumbat pembuluh darah.


Type rest of the post here

Kamis, 15 Oktober 2009

Sirsak Pembunuh Kanker


Sirsak (Soursop), buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib, 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo.

Pohonnya rendah, di Brazil dinamai "Graviola", di Spanyol "Guanabana" bahasa Inggrisnya "Soursop". Di Indonesia, ya buah "Sirsak". Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis-manis kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.

Khasiat dari buah sirsak ini memberikan efek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik.
Riset membuktikan "pohon ajaib" dan buahnya ini bisa :
  • Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, TANPA rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
  • Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
  • Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan/penyembuhan kanker.
  • Energi pasien meningkat dan penampilan fisk membaik.

Buah pohon graviola ini di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.

Hasil Test dari ekstrak (sari) buah ini adalah:
  • Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 type kanker yang berbeda, diantaranya kanker: usus besar, payu dara, prostat, paru-paru dan Pankreas.
  • Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan terapi kemo yang biasa digunakan!
  • Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selective hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan TIDAK membahayakan/membunuh sel-sehat sehat!

Ternyata juga beberapa bagian dari pohon ini: kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan: sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik.

The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak dipublikasikan.

Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.

Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker usus besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin dan terapi kemo.

Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memillih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh/terganggu; tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul effek negatif: rasa mual dan rambut rontok.

Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara effektive, terutama sel kanker: prostat, pankreas, dan paru-paru.

Kisah lengkap tentang bah pohon graviola, di mana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother's Milk, sebagai free special bonus terbitan Health Sciences Institute.


Sumber: Milist Kesehatan dan berbagai sumber


Jumat, 25 September 2009

Tidur Malam Lebih Baik Lampu Nyala atau Tidak?


Sejak kecil kita dibiasakan untuk mematikan lampu sebelum tidur atau meninggalkan kamar. Kebiasaan ini sangat baik karena selain menghemat energi listrik, lebih aman, juga bagus buat kesehatan.

Mematikan lampu ketika tidur malam bermanfaat bagi tubuh. Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan Melantonin, salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari - sekecil apapun sinarnya menyebabkan produksi hormon melantonin terhenti.


Biolog Joan Roberts menemukan rahasia ini setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan diberi cahaya buatan pada malam hari, melantonin-nya menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya lampu - seperti juga TV - menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Oleh karena itu, selain menghemat energi, dengan mematikan lampu ketika tidur merupakan cara alami untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

Selain itu bagi anda yang susah bangun pagi, tinggalkan pesan bagi orang yang membangunkan anda untuk menyalakan lampu kamar saat membangunkan anda, bagi yang biasa tidur dalam keadaan gelap, mudah sekali untuk segera terjaga apabila lampu kamar dinyalakan.

Sumber: erabaru.net (the Epoch Times)

Senin, 31 Agustus 2009

Kunyahlah Makanan Sampai Lembut


Saya sempat berbincang-bincang dengan seorang sinshe (dokter traditional Chinese medicine), mengenai kebiasaan cara hidup yang sehat. Menurut sinshe tersebut sebenarnya salah satu cara hidup sehat tersebut tidaklah susah, bahkan sangat mudah untuk dilaksanakan. Yang penting kita melakukannya secara berkelanjutan (terus menerus).

Cara yang manakah yang sinshe tersebut maksudkan?

Ternyata memang sederhana sekali, yaitu mengunyah makanan kita dengan baik. Usahakan kunyah makanan sampai lembut sekali. Sebagai patokan, usahakanlah mengunyah makanan sebanyak 30 kali sebelum kita telan. Atau kurang lebih, selesaikan makanan kita (satu piring) selama 20-30 menit.

Menurut sinshe tersebut, tugas mulutlah untuk mengunyah (menghancurkan) makanan yang kita makan, misalnya nasi menjadi bubur. Bagian lambung adalah menerima makanan yang sudah lembut (berupa bubur), karena lambung tidak punya gigi untuk menghancurkan makanan kita sampai lembut.

Ternyata manfaat mengunyak makanan ini sangatlah besar:

- meningkatkan kesehatan kita
- meningkatkan imunitas (ketahanan tubuh) terhadap alergi

Penjelasannya kurang lebih sebagai berikut:
Kalau makanan tidak kita kunyah dengan baik, berarti yang kenyang cuma perut. Tapi tubuh kita tidak kenyang gizi.
Dalam makanan sendiri, terkadang ada gas-gas yang terperangkap di antara sel-sel makanan. Kalau kita kunyah dengan baik, maka gas-gas yang terperangkap di makanan akan "keluar" sebelum masuk ke tubuh. Hal ini bisa mengurangi perut kembung. Selain itu bagi yang alergi terhadap makanan tertentu, makanan yang terkunyah dengan baik akan lebih sempurna tercerna, sehingga alergen (penyebab alergi) juga tercerna dengan baik. Sehingga alergen tersebut tidak akan menyebabkan timbulnya alergi lagi (minimal berkurang).

Sebenarnya prinsip yang disampaikan sinshe ini cocok juga dengan anjuran ilmu kedokteran dari barat. Jadi tidak ada salahnya kalau kita ikuti anjuran tersebut.
Selamat mencoba...

Oya ada satu hal lagi...., ternyata setelah mempraktekkan mengunyah makanan sampai lembut; makanan yang saya makan terasa lebih nikmat. Hal ini mengingatkan nasihat guru bahasa Inggris saya waktu SMP dulu. Beliau saat itu usianya sudah 70-an. Beliau bilang, "kunyahlah makanan-mu sampai terasa nikmat baru ditelan".