Tuna Kaleng

Minggu, 15 Januari 2012

Bagaimana Mencegah Tingginya Kadar Asam Urat?





Kadar asam urat yang tinggi bisa menyebabkan berbagai macam masalah nyeri sendi, dari sekala rendah, sedang ataupun berat.
Mencegah dalam artian mencari cara agar kadar asam urat dalam tubuh tidak melonjak.  Menjaga agar kadar asam urat tidak meningkat adalah bagian penting dari target jangka panjang mencegah asam urat berlebih.
Asam urat sebenarnya ada secara alami di dalam tubuh, jumlahnya bisa meningkat karena ada faktor dari luar, misalnya makanan.  Ada beberapa trik agar asam urat tidak melejit jumlahnya. Menurut situs Best Gout Remedies, caranya adalah sebagai berikut :



1.  Menghindari makanan yang kaya urin
Tukar dengan makanan rendah purin atau yang kadar purin-nya sedang-sedang saja. Untuk jenis makanan dengan kadar purin masing-masing; silakan lihat penjelasan di bagian akhir.


2. Kurangi asupan minuman beralkohol
Atau lebih baik dipangkas saja sekaligus. Minuman beralkohol, terutama bir, adalah jenis minuman dengan kadar purin tertinggi. Jika tidak dapat rneninggalkan alkohol, minumlah dengan porsi sedang, yaitu tidak lebih dari satu atau dua gelas wine sehari.


3. Minum banyak air
Terutama minuman yang diionisasi atau yang mengandung mineral. Minumlah delapan hingga 12 gelas sehari.  Kurangi  konsumsi air alkalin dan jangan minum air berbaking soda, sebab mengandung banyak garam. 


4. Minum susu dan jus jeruk
Menurut beberapa riset, susu menurunkan kadar asam urat. Jika Anda potensial menderita asam urat, risikonya dapat diturunkan bila minum segelas susu setiap hari. Satu gelas susu dapat menurunkan asam urat hingga 0,25 mg/dL. Demikian pula dengan jus jeruk, walau kedigdayaannya sedikit di bawah susu.


5. Minum kopi
Dalam beberapa penelitian, didapat hasil bahwa kopi dapat menurunkan risiko terkena asam urat.  Kopi juga dapat sedikit menurunkan risiko terkena asam urat. untuk mereka yang telah terkena.


6. Santap ceri, seledri, stroberi
Makan buahnya atau minum jusnya. Semuanya mengandung komponen yang mampu memerangi asam urat. Beberapa pasien melaporkan, nyeri karena asam urat langsung hilang karena ceri. Buah beri juga bisa membantu pencegahan. Empat besar buah beri yang disarankan adalah elderberi, stroberi, bluberi, dan bilberi. Semuanya dapat mencegah asam urat karena kaya antioksidan, berpurin rendah, dan tidak terlalu asam.  Buah beri mana yang paling oke?  Stroberi!


7. Multivitamin
Minimal asup satu tablet multivitamin setiap hari. Pilih yang paling kuat dan mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, dan zinc, terutama untuk mereka yang telah berusia di atas 40 tahun.


8. Turunkan berat badan
Jika Anda termasuk kelebihan berat, sebaiknya turunkan berat badan. Penurunan berat badan adalah tip paling penting dalam pencegahan asarn urat, meski yang paling sulit untuk dilakukan.


9. Minum vitamin C
Asupan vitamin C sebanyak 500 mg setiap hari, menurut sebuah penelitian, terbukti  dapat mencegah asam urat.


Makanan dan Kadar Purin

  • Tinggi : ikan hering, sardin, teri, hati (dari semua jenis hewan), kaldu, daging jeroan, ikan tuna, ikan trout, lobster dan keluarganya, udang, kerang, minuman beralkohol.
  • Sedang : ikan (kecuali yang telah disebutkan di kategori tinggi), polong-polongan termasuk kacang-kacangan (kedelai, kacang pea), daging sapi, daging domba, daging babi, ayam, kalkun, jamur, bayam, asparagus, lentil.
  • Rendah : telur (dan juga putih telur), buah-buahan (termasuk beri) susu, mentega, keju, yogurt, krim, es krim, kentang, produk biji-bijian (roti, krakers, pasta, mi, spageti, beras), kacang-kacangan dan biji-bijian, cake, biskuit, sereal, zaitun, cuka, minyak sayur, gula cokelat, acar dari sayuran, kimchi.

Penderita asam urat sebaiknya...

  • Memakai baju hangat jika cuaca sedang dingin
  • Memastikan tekanan darah dalam level normal
  • Menghindari dehidrasi
  • Menghindari perut kosong dalam waktu lama
  • Berolahraga tetapi hindari latihan berat


Sumber: Asep Candra, Dian Savitri. Kompas Health, 15 Jan 2012


Sabtu, 31 Desember 2011

Tips untuk Menghindari Turunnya Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh yang baik bisa menghindari orang dari berbagai penyakit. Untuk itu hindari kebiasaan berikut ini agar sistem kekebalan tubuh tidak memburuk.


Menjaga tubuh tetap sehat tidak hanya menggunakan pembersih tangan dan menghindari orang yang sakit, karena ada beberapa kebiasaan kecil yang bisa memperburuk kekebalan tubuh sehingga mudah terkena penyakit.


Hindari kebiasaan-kebiasaan berikut ini agar kekebalan tubuh tidak memburuk, seperti dikutip dari Foxnews, Sabtu (5/11/2011) yaitu:


1. Sering merasa lelah
Kelelahan yang dialami akibat terlalu banyak pekerjaan atau kurang tidur bisa merugikan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan jumlah sel-sel pembunuh yang berfungsi melawan kuman.



2. Memiliki suasana hati yang buruk
Suasana hati dapat mempengaruhi kekebalan tubuh yang dimiliki, jika sering bertengkar dengan pasangan, memiliki suasana hati yang berubah-ubah dan menyimpan masalah bisa membuat sel-sel pembunuh T menjadi kurang aktif sehingga kekebalan tubuh akan berkurang.


3. Terus menerus merasa stres
Stres setiap hari akibat pekerjaan atau hubungan dengan orang lain bisa mempengaruhi imunitas. Periode stres yang ekstrem bisa mengakibatkan jumlah sel pembunuh alami menurun, sel T lebih lamban bekerja dan aktivitas makrofag berkurang yang membuat orang lebih mudah sakit.


4. Tidak pernah berolahraga
Orang yang tidak pernah olahraga atau tidak aktif akan memicu terjadinya kelebihan berat badan yang nantinya berdampak terhadap penurunan sistem kekebalan tubuh dalam melawan kuman serta penyakit.


5. Memiliki teman yang perokok
Rokok tidak hanya merugikan orang yang mengonsumsi tapi juga orang-orang disekitarnya karena asap dari rokok tetap mengandung racun dan masuk ke dalam tubuh. Asap rokok bisa memicu infeksi saluran pernapasan, serangan asma, memperburuk alergi dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.


6. Selalu mengonsumsi antibiotik
Antibiotik adalah obat yang butuh resep dokter, jika dikonsumsi sembarangan maka akan membuat penyakit resisten dan infeksi yang lebih serius. Studi menemukan pasien yang sering minum antibiotik tertentu bisa mengurangi tingkat sitokin yaitu hormon utusan dari sistem kekebalan tubuh.


7. Terlalu serius
Peneliti menemukan emosi positif bisa menurunkan hormon stres dan meningkatkan sel-sel kekebalan tertentu, tapi jika seseorang terlalu serius dan jarang tertawa bisa memicu hormon stres yang mempengaruhi imunitas.

Sumber: Vera Barah Bararah - detikHealth, 5 Nov 2011 

Minggu, 27 November 2011

Kempeskan Perut Buncit dengan Aerobik



Banyak orang yang tidak gemuk tetapi memiliki perut yang buncit, padahal lemak di perut lebih bahaya dibanding dengan lemak tempat lain di tubuh. Aerobik adalah cara terbaik untuk mengempeskan perut buncit.

Sebuah penelitian baru yang dilakukan Duke University Medical Center menemukan bahwa latihan aerobik adalah cara terbaik ketika Anda sedang berjuang mengempeskan perut buncit.

Perut buncit atau lemak perut secara ilmiah dikenal sebagai lemak visceral atau lemak hati yang terletak jauh di dalam rongga perut dan mengisi ruang antara organ internal. Lemak ini telah dihubungkan dengan resiko penyakit jantung, diabetes dan beberapa jenis kanker.
"Ketika lemak meningkatkan resiko kesehatan, lemak yang terkumpul di dalam tubuh menjadi lebih penting ketimbang berapa banyak lemak yang Anda punya. Penelitian kami bertujuan untuk mengidentifikasikan bentuk latihan yang paling efektif untuk menyingkirkan lemak yang tidak sehat," jelas Cris Slentz, Ph.D., hli fisiologi olahraga sekaligus penulis utama penelitian yang diterbitkan American journal of Physiology, seperti dilansir timeofindia, Sabtu (26/11/2011).

Ketika peneliti Duke University Medical Center melakukan perbandingan langsung antara latihan aerobik, latihan kekuatan (seperti angkat barbel) dan kombinasi keduanya, peneliti menemukan bahwa latihan aerobik merupakan latihan yang paling efektif dan efisien untuk menyingkirkan lemak perut yang paling berbahaya bagi kesehatan tubuh.

"Latihan kekuatan sangat baik untuk meningkatkan kekuatan dan merampingkan massa tubuh. Tetapi jika Anda kelebihan berat badan dan ingin mengempeskan lemak di perut, aerobik adalah pilihan yang lebih baik karena membakar lebih banyak kalori," lanjut Slentz.
Latihan aerobik membakar 67 pc kalori lebih banyak dibandingkan dengan latihan kekuatan seperti angkat barbel atau latihan beban yang banyak terdapat di pusat kebugaran.

Sumber: Merry Wahyuningsih, DetikHealth - 26 Nov 2011

Senin, 31 Oktober 2011

Manfaat Air Kelapa




Ternyata air kelapa yg kita minum, mempunyai khasiat yg luar biasa.

Manfaat Air kelapa :  
1. Air kelapa ternyata lebih bernutrisi ketimbang susu penuh (whole milk) karena tidak mengandung kolesterol dan juga rendah lemak. 

2. Air kelapa dapat memperbaiki sirkulasi darah dan dikenal mampu membersihkan saluran pencernaan.

3. Air kelapa tidak hanya akan membuat sistem kekebalan tubuh Anda lebih baik, tetapi juga membantu tubuh melawan beberapa jenis virus penyebab penyakit. 

4. Jika Anda mengidap penyakit batu ginjal, biasakanlah minum air kelapa secara rutin. Kebiasaan minum air kelapa akan membantu memecah batu ginjal dan memudahkannya keluar dari tubuh.

5. Air kelapa juga dikenal sejak dahulu dapat menyembuhkan gangguan saluran kencing. Segelas air kelapa akan meredakan rasa sakit akibat susah kencing.

6. Jika Anda msh merasa pusing karena mabuk, tak ada yg bisa memulihkannya dengan cepat selain mengonsumsi air kelapa.

7. Air kelapa yg rasanya lembut sangat kaya akan elektrolit dan potassium. Potassium dapat membantu tubuh mengatur tekanan darah dan fungsi organ jantung

8. Air kelapa dpt mempercepat naiknya trombosite bagi penderita DBD dan menurunkan demam (trombosit turun krn dipakai utk mencegah pendarahan, krn demam tinggi mengakibatkan pengentalan darah dan pori pembuluh darah membesar.

Saran:
Lebih dianjurkan untuk mengkonsumsi air kelapa yang dari kelapa muda daripada kelapa yang sudah tua.
Jangan berlebihan minum air kelapanya, maksimal hanya satu kelapa per hari, karena kalau berlebihan bisa membuat lutut jadi lemas.

Sumber: Milist S2 Ubaya

Senin, 26 September 2011

Penyakit-penyakit Akibat Nonton TV Terlalu Lama



Sebagian besar masyarakat menghabiskan waktunya dengan menonton televisi di rumah apabila tidak ada kesibukan. Ada yang beranggapan, menghabiskan waktu dengan menonton televisi membuat hidup menjadi lebih berkualitas.
Banyak informasi dan pengetahuan yang dapat diperoleh dari menonton televisi. Tetapi pada kenyataannya, terlalu lama menonton layar kaca justru dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental Anda.
Berikut ini adalah sejumlah penyakit yang mungkin bisa menimpa Anda jika terlalu lama menghabiskan waktu di depan televisi :

1. Risiko sakit jantung
Berdasarkan analisis data yang dikumpulkan selama enam tahun dengan melibatkan 8.800 laki-laki dan perempuan di Australia (usia 25 yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung), peneliti menemukan bahwa setiap satu jam menonton TV dapat meningkat risiko kematian akibat serangan jantung sebesar 18 % dan risiko kematian akibat kanker sebesar 9 %. Ini berarti bahwa orang yang menonton TV lebih dari empat jam memiliki 80 % peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler selama periode waktu 6 tahun dibandingkan orang yang menonton kurang dari 2 jam setiap harinya.

2. Gangguan tidur
Terlalu sering menonton TV dapat mengurangi kadar hormon melatonin di otak yang dapat mempengaruhi ritme alami tubuh sehingga membuat Anda terjaga lebih lama, tidur tidak teratur dan lelah. Berkurangnya level melatonin juga kerap dikaitkan dengan pubertas dini pada anak perempuan.

3. Diabetes
Sebuah studi pada perempuan yang diterbitkan Journal of American Medical Association tahun 2003 menunjukkan, risiko diabetes meningkat sebesar 14 % pada mereka yang menonton TV selama 2 dalam sehari. Penelitian lain juga menemukan bahwa pria yang menonton TV lebih dari 40 jam seminggu, 3 kali lebih berisiko menderita diabetes tipe 2 daripada pria yang menonton TV kurang dari 1 jam setiap minggunya.

4. Obesitas
Menonton televisi terlampau sering membuat otot Anda tidak bergerak. Jika otot-otot Anda tidak aktif dalam jangka waktu yang sangat lama, dapat mengganggu metabolisme dan menyebabkan kenaikan berat badan.

5. Attention Deficit Disorder (ADD)
ADD adalah gangguan pemusatan perhatian/konsentrasi dan sifat impulsif yang tidak sesuai pada umur anak, bahkan beberapa anak dapat menunjukkan sifat hiperaktif. Penelitian di University of Washington Child Health Institute menemukan bahwa pada anak usia 3 (tiga) tahun yang menonton TV dua jam per hari, 20% berisiko memiliki masalah gangguan perhatian pada usia 7 tahun dibandingkan anak-anak tidak menonton televisi.

6. Peningkatan risiko asma
Di Inggris, sebuah penelitian mempelajari kebiasaan menonton TV lebih dari 3.000 anak-anak mulai usia bayi sampai 11 tahun. Hasil penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang menghabiskan 2 jam atau lebih menonton televisi per hari, dua kali lebih berisiko menderita asma.

7. Mindless eating
Banyak orang tidak sadar, bahwa ketika menonton televisi Anda memiliki kesempatan lebih banyak makan dibandingkan saat melakukan kegiatan lain.

8. Memberi efek negatif pada mental
Menonton TV untuk jangka waktu lama memiliki efek negatif pada perkembangan intelektual anak. American Academy of Pediatrics melarang anak-anak dibawah 2 tahun untuk menonton TV dan merekomendasikan pada anak usia diatas 2 tahun untuk tidak menonton TV lebih dari dua jam sehari.

9. Sakit mata
Menonton televisi terlalu banyak buruk bagi mata Anda, terutama ketika menonton televisi di ruangan gelap. Memfokuskan mata Anda terlalu lama pada salah satu objek dapat membuat mata Anda tegang.

10. Perilaku agresif
Anak-anak kecil lebih mungkin untuk menunjukkan perilaku agresif setelah melihat acara TV atau film kekerasan. Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 3.000 anak usia 3 tahun menemukan bahwa anak-anak yang terlalu sering menonton TV, secara langsung atau pun tidak, akan berisiko untuk memamerkan perilaku agresif.

11. Kurang sosialisasi
Terlalu sering menonton televisi dapat mengurangi interaksi sosial Anda dengan teman dan keluarga. Hal ini dapat menyebabkan berbagai fobia sosial.


SumberBramirus Mikail & Asep Candra,  Kompas, 11 July 2011

Senin, 29 Agustus 2011

Endorfin - Hormon Kebahagiaan


Dalam kehidupan Anda, bisa jadi Anda akan terluka oleh orang lain. Kadang-kadang sengaja, kadang-kadang tidak sengaja. Bagaimana Anda menangani sakit hati Anda akan menentukan kebahagiaan Anda. Bila Anda memendam sakit hati dalam hidup Anda dan terus menyimpannya, ini disebut kebencian.

Jika seseorang menyakiti Anda tahun lalu dan Anda masih menyimpannya, itu akan meracuni hidup Anda.

Untuk kesehatan & kebahagiaan Anda sendiri, Anda harus belajar untuk mengampuni. Jika seseorang marah, cemas, takut, merasa tertekan, otaknya mengeluarkan NOR-adrenalin, hormon yg sangat beracun.

Di antara racun alami, hormon ini menempati urutan kedua setelah bisa ular. Racun ini membuat sakit, cepat tua & cepat meninggal.

Jika seseorang menghadapi segala sesuatu secara positif dan afirmatif, otak akan mengeluarkan hormon BETA-endorfin, hormon kebahagiaan. Hormon kebahagiaan ini berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh, menjaga sel otak tetap muda, melawan penuaan, menurunkan agresivitas dalam relasi antar manusia, meningkatkan semangat, daya tahan dan kreativitas.

Karena itu tersenyumlah & bersikaplah positif jika ingin hidup bahagia, sehat & berumur panjang.

Sumber: Milist SMAN-2 Tasikmalaya


Minggu, 31 Juli 2011

Manfaat Minum Air 2 Liter Sehari



Fakta ilmiah dari kajian di Indonesia membuktikan bahwa keputusan bijak para pakar gizi dan kesehatan serta pengambil keputusan di Depkes pada tahun 1995 tentang anjuran minum air 2 liter sehari adalah benar.

Untuk pertama kali, pada tahun 2009 Indonesia mempunyai data hasil penelitian, yang kami sebut THIRST (The Indonesian Regional Hydration Study) tentang permasalahan dehidrasi, pengetahuan dan asupan air pada Remaja dan Dewasa Indonesia, khususnya.

Penelitian ini dilakukan di enam kota dengan jumlah subjek terbesar dibanding penelitian serupa, yaitu 1.200 subjek pria dan wanita remaja dan dewasa (tidak termasuk lansia). Fakta berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa 46.1 % subjek remaja dan dewasa mengalami dehidarasi ringan, yang setara dengan kekurangan air tubuh sekitar 2%.

Pengukuran dehidrasi dilakukan berdasarkan pemeriksaan urin di laboratorium dengan kriteria urine spesific gravity>=1.02. Pada penelitian ini juga dianalisis total asupan air dari semua sumber yaitu air dari minuman, air dari makanan dan air hasil metabolisme. Rata-rata total asupan air harian subjek yang tidak mengalami dehidrasi dari semua sumber air tersebut adalah 2.9 liter, yang 1.8 liter diantaranya berasal dari air putih dan 0.5 liter dari air minum lainnya. Ini berarti bahwa subjek yang normal atau tidak dehidrasi minum air sekitar 2.3 liter sehari. Asupan air dari susu, jus dan alkohol pada penelitian ini amat rendah tidak seperti di negara barat, misalnya Inggris.

Kebutuhan air tentu berbeda menurut kelompok umur, aktivitas, suhu tubuh dan suhu lingkungan. Kebutuhan air bagi anak dan lansia lebih rendah dibanding kebutuhan air remaja dan dewasa. Kebutuhan air ibu hamil dan menyusui lebih banyak dibanding kebutuhan air wanita ketika tidak hamil dan tidak menyusui. Kebutuhan air bayi usia sebelum enam bulan adalah dari ASI yang dari penelitian kami di Bogor adalah sekitar 0.65 liter perhari. Penelitian ahli ginjal Siregar, P dkk (2009) di Jakarta menunjukkan bahwa kebutuhan air pada lansia lebih rendah dari orang dewasa yaitu 1-1.5 liter sehari.

Ini merupakan fakta ilmiah dari kajian di Indonesia yang membuktikan bahwa keputusan bijak para pakar gizi dan kesehatan serta pengambil keputusan di Depkes pada tahun 1995 tentang anjuran minum air 2 liter sehari adalah benar. Pesan minum air minimal 2 liter dalam pedoman gizi seimbang adalah bagi remaja dan dewasa secara umum, bukan bagi anak-anak dan lansia yang kebutuhan airnya lebih rendah, yaitu 3-6 gelas sehari tergantung umur dan aktivitas fisiknya.

Oleh karena itu, anjuran Departemen Kesehatan dalam buku Pedoman Umum Gizi Seimbang (Depkes, 1995) untuk minum minuman yang aman dan cukup, yaitu 2 liter atau 8 gelas sehari bagi penduduk Indonesia usia remaja dan dewasa mempunyai dasar ilmiah yang dapat dipertangungjawabkan bukan omong kosong dan tidak menyesatkan.

Sumber: Prof. Dr. Hardinsyah, MS,
Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia
Kompas, 19 July 2011


Sumber: Hardinsya