Tuna Kaleng

Tampilkan postingan dengan label asam lambung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label asam lambung. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Maret 2011

Esophagus Reflux


Apakah Anda pernah mengalami kesulitan menelan? Perasaan, makanan yang kita telan sudah masuk kerongkongan tapi tertahan dan tidak bisa masuk ke lambung. Seringkah cegukan atau mengalami kerongkongan yang berbunyi, mirip sendawa tapi tidak persis sama?
Kalau jawabannya iya, kemungkinan Anda mengalami "esophagus reflux".

Apa sih yang dimaksud dengan esophagus reflux itu? Istilah kedokteran-nya adalah GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Bisa juga diartikan sebagai sakit maag akut, di mana asam lambung mengiritasi dan merusak jaringan mukosa (selaput lendir) bagian bawah kerongkongan (esofagus). Hal ini diakibatkan karena lemas atau rileks-nya bagian bawah kerongkongan sehingga tidak bisa menutup perbatasan antara kerongkongan dan lambung. Akibatnya, asam lambung pun leluasa masuk ke kerongkongan.

GERD ini biasanya terjadi pada orang-orang yang kegemukan (obesitas) walaupun banyak juga terjadi pada orang-orang yang relatif kurus. Salah satu pemicu GERD adalah makanan seperti teh, kopi, coklat, makanan berlemak ataupun makanan/minuman berasama tinggi. Terutama sekali kalau dikonsumsi sebelum tidur. Bisa juga karena porsi makannya kebanyakan. Sangat dianjurkan agar tidak makan lagi paling tidak dua jam sebelum tidur.
Khusus untuk coklat, makanan ini bisa mengurangi stress namun juga bisa membuat rileks-nya kerongkongan sehingga menyebabkan gerakan peristaltik (mendorong makanan) menjadi lemah. Ujung-ujungnya asam lambung pun bisa masuk ke kerongkongan akibat tidak tertutupnya batas antara kerongkongan dan lambung dengan sempurna.

Akibat lanjutan GERD adalah jaringan mukosa bagian bawah kerongkongan teriritasi oleh asam lambung sehingga terjadi "pembengkakan" dan lubang bawah kerongkongan pun jadi menyempit. Hal ini menyebabkan kesulitan menelan . Walaupun kita berusaha minum banyak-banyak agar makanan yang tertahan di sana cepat masuk lambung, hal tersebut tidak banyak membantu. Bahkan bisa menyebabkan makanan dan air tertahan di kerongkongan dan menyebabkan rasa sakit. Biasanya makanan pun termuntahkan keluar lagi.

Untuk menghindarkan keadaan yang tidak nyaman ini, usahakanlah agar tidak kena sakit maag. Makan yang teratur dan dikunyah hingga lembut. Lebih baik makan lebih sering tapi porsinya kecil saja.
Bagi yang sudah kena GERD ini, sangat dianjurkan waktu tidur untuk menghadap ke kiri (tidur miring ke kiri).

Sumber: dari berbagai sumber

Selasa, 26 Oktober 2010

Tidur Menghadap Kiri atau Kanan?


Posisi tidur seseorang biasanya tidak berubah dan menjadi ciri khasnya. Tidur yang paling rileks adalah menghadap ke kanan atau kiri. Dari dua arah ini mana arah tidur yang paling bagus?

Seperti dikutip dari NYTimes, Selasa (26/10/2010) pada umumnya dokter akan menyarankan orang tidur miring sehingga gaya gravitasi bisa terjaga untuk menjaga isi perut.

Banyak yang percaya tidur miring menghadap kanan lebih bagus dari pada menghadap kiri, karena bisa melindungi jantung dari posisi tertindih atau tertekan organ lainnya.

Tapi ternyata tak selamanya demikian. Tidur menghadap kiri pun bisa memberikan manfaat untuk kesehatan terutama pada orang yang memiliki gangguan asam lambung.

Fakta menunjukkan bahwa posisi tidur menghadap ke kiri sangat penting bagi orang yang memiliki gangguan asam lambung seperti timbulnya rasa panas terbakar di perut (heartburn), karena posisi yang salah bisa membuat asam lambung masuk ke kerongkongan dan memicu insomnia.

Sebaliknya beberapa studi telah menemukan bahwa tidur menghadap ke kanan akan memperburuk kondisi tersebut di atas, sedangkan jika menghadap kiri bisa membantu menenangkan.

Bagi penderita gangguan lambung, tidur menghadap kanan membuat esophageal sphincter (saluran antara perut dan kerongkongan) melemah yang membuat asam lambung naik ke kerongkongan sehingga bikin perih di lambung.

Sebaliknya bagi penderita gangguan lambung, tidur dengan posisi menghadap kiri akan membuat sambungan antara perut dan kerongkongan tidak terbuka meskipun kadar asam lambung tinggi. Hasil studi ini dilaporkan dalam The Journal of Clinical Gastroenterology.

Dalam penelitian lain yang dimuat The American Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa tidur dengan posisi miring ke kanan bagi penderita lambung akan meningkatkan asam lambung dan kerongkongan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghilangkannya.

Jadi jika menderita asam lambung atau insomnia, seseorang disarankan tidur miring menghadap ke kiri agar tidurnya menjadi lebih nyenyak.

Sumber: DetikHealth, 26 Oct 2010