Tuna Kaleng

Tampilkan postingan dengan label maag. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label maag. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Juli 2020

Mengatasi Sakit Maag dengan Cara Sederhana dan Murah tapi Efektif



Mengatasi Sakit Maag dengan Cara Sederhana dan Murah tapi Efektif.

Beberapa bulan yang lalu penulis mengalami masalah lambung yang cukup mengganggu. Istilah umumnya adalah kena sakit maag (dispepsia). Sakit maag ini cukup mengganggu karena mengakibatkan sedikit sesak napas. Sewaktu saya periksa ke klinik, kata petugas kesehatannya sesak napas saya karena kena sakit maag.

Selama ini lambung saya memang kadang-kadang mengalami masalah walaupun sangat jarang timbul, karena penulis selalu berusaha makan tepat waktu dan juga diselingi oleh camilan buah-buahan. 

Beberapa bulan yang lalu penulis mencoba mengikuti saran kesehatan untuk menjaga imunitas tubuh, yaitu dengan mengkonsumsi vitamin C tiap hari. Kemungkinan besar, setelah minum Vitamin-C tiap hari selama kurang lebih satu bulan, akhirnya perut pun berontak karena tidak tahan lagi. Di awal Maret 2020, penulis merasakan gejala sakit maag sampai sesak napas tersebut.

Penulis sudah mencoba berbagai macam obat lambung, dari yang harganya sekitar Rp 500/biji sampai yang Rp 10,000/biji. Selain itu penulis juga mencoba ramuan traditional yang didapat lewat e-commerce di internet. Hasilnya kurang maksimal, kadang baikan kadang terasa sakit lagi. Sampai-sampai di tengah hari penulis sering merasa ingin BAB, tapi yang keluar (maaf) hanya cipratan air dalam jumlah sedikit. Kata dokter yang memeriksa, katanya hal tersebut karena asam lambung yang terbawa masuk ke usus halus. Hal ini juga merupakan gejala gangguan maag.

Secara tidak sengaja penulis sempat bincang-bincang masalah ini dengan rekan penulis. Kebetulan rekan penulis ini pernah mengalami masalah lambung yang cukup parah belasan tahun sebelumnya. Rekan tersebut mencoba cara penyembuhan yang sederhana tapi efektif dari teman dia.
Saya pun mencoba cara tersebut, dan hasilnya sungguh luar biasa. Walaupun proses penyembeuhannya pelan-pelan, tapi sangat efektif. 

Cara penyembuhannya cukup sederhana yaitu hanya dengan mengkonsumsi larutan kanji dari air tepung tapioka tiap malam, yaitu setelah makan yang terakhir di hari itu. Lakukan tiap hari selama kurang lebih 2 minggu.

Cara pembuatan larutan kanji dari tepung tapioka (bukan tepung sagu)
  1. Tuangkan 1 sendok teh tepung tapioka (boleh juga 1 sendok makan tepung tapioka) ke dalam ½ atau 1 cangkir air biasa. (jangan pakai air hangat ataupun air panas, karena tepung tapioka bisa jadi lem kanji).
  2. Aduk pelan-pelan secara merata.
  3. Minum air larutan tersebut. Setelah itu usahakan jangan makan apapun lagi sampai setelah bangun tidur keesokan harinya.
  4. Lakukan selama kurang lebih 2 minggu.

Setelah minum larutan tapioka ini, perut kemungkinan akan merasa sedikit kembung selama kurang lebih 15 menit. Tapi itu tidak apa-apa, karena perut akan terasa normal lagi.

Dari pengalaman penulis, setelah mengkonsumsi selama beberapa hari, lambung pun pelan-pelan mulai terasa enakan. Tidak terasa perih lagi saat perut kosong ataupun telat makan. Sejak pertama minum larutan tapioka itu, penulis sudah berhenti minum obat untuk maag. 
Tapi penulis tetap menjaga pola makan sehari-hari secara teratur. 

Dari beberapa artikel kesehatan yang ada, ternyata memang tepung tapioka dan juga singkong itu sangat bagus untuk mengurangi gejala sakit maag
Jadi penulis pun mengganti camilan di siang hari dengan camilan dari bahan tepung tapioka, misalnya tahu isi daging dan tepung tapioka. Tujuan penulis agar perut tetap terjaga dari masalah lambung.
Sekarang ini, penulis masih minum larutan tepung tersebut sekali-kali, sekitar 2 minggu sekali. Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan lambung.



Minggu, 27 Maret 2011

Esophagus Reflux


Apakah Anda pernah mengalami kesulitan menelan? Perasaan, makanan yang kita telan sudah masuk kerongkongan tapi tertahan dan tidak bisa masuk ke lambung. Seringkah cegukan atau mengalami kerongkongan yang berbunyi, mirip sendawa tapi tidak persis sama?
Kalau jawabannya iya, kemungkinan Anda mengalami "esophagus reflux".

Apa sih yang dimaksud dengan esophagus reflux itu? Istilah kedokteran-nya adalah GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Bisa juga diartikan sebagai sakit maag akut, di mana asam lambung mengiritasi dan merusak jaringan mukosa (selaput lendir) bagian bawah kerongkongan (esofagus). Hal ini diakibatkan karena lemas atau rileks-nya bagian bawah kerongkongan sehingga tidak bisa menutup perbatasan antara kerongkongan dan lambung. Akibatnya, asam lambung pun leluasa masuk ke kerongkongan.

GERD ini biasanya terjadi pada orang-orang yang kegemukan (obesitas) walaupun banyak juga terjadi pada orang-orang yang relatif kurus. Salah satu pemicu GERD adalah makanan seperti teh, kopi, coklat, makanan berlemak ataupun makanan/minuman berasama tinggi. Terutama sekali kalau dikonsumsi sebelum tidur. Bisa juga karena porsi makannya kebanyakan. Sangat dianjurkan agar tidak makan lagi paling tidak dua jam sebelum tidur.
Khusus untuk coklat, makanan ini bisa mengurangi stress namun juga bisa membuat rileks-nya kerongkongan sehingga menyebabkan gerakan peristaltik (mendorong makanan) menjadi lemah. Ujung-ujungnya asam lambung pun bisa masuk ke kerongkongan akibat tidak tertutupnya batas antara kerongkongan dan lambung dengan sempurna.

Akibat lanjutan GERD adalah jaringan mukosa bagian bawah kerongkongan teriritasi oleh asam lambung sehingga terjadi "pembengkakan" dan lubang bawah kerongkongan pun jadi menyempit. Hal ini menyebabkan kesulitan menelan . Walaupun kita berusaha minum banyak-banyak agar makanan yang tertahan di sana cepat masuk lambung, hal tersebut tidak banyak membantu. Bahkan bisa menyebabkan makanan dan air tertahan di kerongkongan dan menyebabkan rasa sakit. Biasanya makanan pun termuntahkan keluar lagi.

Untuk menghindarkan keadaan yang tidak nyaman ini, usahakanlah agar tidak kena sakit maag. Makan yang teratur dan dikunyah hingga lembut. Lebih baik makan lebih sering tapi porsinya kecil saja.
Bagi yang sudah kena GERD ini, sangat dianjurkan waktu tidur untuk menghadap ke kiri (tidur miring ke kiri).

Sumber: dari berbagai sumber