Tuna Kaleng

Tampilkan postingan dengan label nyeri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label nyeri. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Februari 2020

Solusi Sederhana dan Murah untuk Mengatasi Sakit Sendi Lutut



Solusi sederhana dan murah untuk mengatasi sakit sendi lutut.
Kaki dan lutut memiliki peranan penting untuk menopang berat tubuh kita dan untuk bergerak ke mana-mana. Ternyata tanpa terasa kita suka membebani kaki dan terutama lutut kita dengan berat badan yang berlebih. Bayangkan kalau tubuh kita yang idealnya 60kg, tapi karena kegemukan berat badannya jadi 80kg. Kelebihan 20kg ini kita bawa-bawa tiap hari. Tanpa terasa hal ini lama-lama kan membebani kedua lutut kaki kita. Kalau kita disuruh membawa sekarung beras seberat 20kg ke manapun kita berjalan, tentu dalam waktu 10 menit saja sudah kepayahan. Hal yang sama juga kita lakukan ke lutut kita kalau berat badan berlebih. Memang kenaikan berat badan terjadinya secara bertahap selama berbulan-bulan. Jadi kelihatannya kaki dan lutut kita bisa mengatasinya dengan baik. Padahal sebenarnya tidak demikian. Secara tidak langsung kita mencederai lutut kita, perlahan-lahan lutut kita pun jadi aus. 

Umumnya saat kita sudah berusia sekitar 40-an tahun, mulai ada keluhan lutut yang terasa sakit, sehingga kita tidak nyaman untuk berjalan jauh. Kalau dipakai jongkok, lutut cepat terasa sakit.
Hal ini menandakan lutut kita sudah mulai “protes" ke diri kita, sudah tidak tahan menopang berat tubuh kita lagi terus menerus. 
Selain karena beban berat badan berlebih, bisa juga lutut terasa sakit karena kita selama ini jarang bergerak dan jarang jalan kaki. Kerjanya duduk terus. Sejak bangun tidur, kita kebanyakan jarang bergerak. Berangkat kerja pun kita duduk di kendaraan, baik motor ataupun mobil. Saat tiba di kantor, umumnya lebih banyak kerja sambil duduk. Pulang kerja pun kembali duduk sambiil melepas penat di sofa sambil bercengkerama dengan keluarga. 

Tanpa terasa kita tidak pernah melatih kaki dan lutut kita. Lama-lama lutut kita pun lemah. Mulai kekurangan lapisan tulang rawan sebagai bantalan lutut maupun kekurangan “minyak pelumas” yang penting untuk pergerakan lutut. 
Selain hal-hal di atas, keluhan lutut juga bisa terjadi karena faktor usia dan genetik.

Untuk mengatasi nyeri di lutut ini umumnya kalau sudah lumayan parah, dokter akan menganjurkan suntikan “cairan pelumas” untuk lutus. Kalau sudah parah sekali, bisa jadi dokter akan menganjurkan untuk operasi, bahkan sampai di-kasih implant platina sebagai pengganti tempurung lutut yang asli. Tentu saja biayanya pun akan sangat mahal. Selain itu, tingkat kesembuhan setelah operasi katanya tidak bisa 100% sama seperti lutut yang sehat pada umumnya. 

Sebelum menjadi semakin parah, kalau lutut terasa agak sakit sebaiknya segera mulai dilakukan perawatan. Selain konsultasi ke dokter, bisa juga dengan mulai mengkonsumsi gelatin. Gelatin ini umum dijual dalam bentuk seperti tepung.  Kalau sudah diolah bentuk gelatin jadi seperti agar-agar. Gelatin ini berasal dari ekstrak tulang-tulang dan kulit hewan ternak (bukan dari rumput laut seperti agar-agar).
Umummya gelatin ini digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan kue-kue seperti puding dan sebagainya. 

Ternyata gelatin ini bisa juga digunakan untuk membantu mengatasi keluhan lutut yang sakit. Dengan rutin mengkonsumsi gelatin, maka lapisan bantalan di lutut kita yang mulai aus bisa mulai terbentuk lagi. Hal ini bisa mengurangi rasa sakit ataupun cedera lutut. 

Gelatin bisa dibeli di toko-toko kue. Sebaiknya beli yang kualitas-nya bagus. Gelatin dengan kualitas bagus, umumnya ditandai dengan rasanya yang agak sedikit amis. 

Untuk konsumsi gelatin, kita bisa mengolah gelatin secara sederhana sbb:
  • Tuangkan 10 gram gelatin (sekitar 2 sendok makan ukuran sedang) ke dalam mangkok.
  • Tuangkan pelan-pelan 250 mili air panas (tidak perlu mendidih) ke dalam mangkuknya sambil diaduk
  • Aduk terus sampai semua gelatinnya larut.
  • Tunggu agar agak dingin
  • Masukkan ke pendingin (kulkas), tapi jangan dimasukkan ke ruang pembeku-nya (freezer)
  • Setelah beberapa lama gelatin akan memadat seperti agar-agar, dan siap untuk dikonsumsi.
  • Gelatin bisa langsung dimakan dengan menggunakan sendok.
  • Kalau rasanya kurang enak, bisa ditambahkan sedikit madu atau gula. Tapi kalau bisa sebaiknya tidak perlu tambahan madu ataupun gula.

Konsumsi secara rutin tiap hari selama tiga bulan. 
Umumnya setelah dua bulan, keluhan sakit di lutut pun secara berangsung-angsur akan berkurang. Sampai lama-lama bisa lutut pun bisa pulih lagi. 

Dari pengalaman yang penulis dengar ada beberapa orang yang merasakan manfaat dari konsumsi gelatin ini. Tapi ada juga yang tidak memperoleh manfaatnya. Katanya lututnya masih nyeri, tapi orang tersebut katanya tidak rutin mengkonsumsi gelatin-nya. 


Semoga bermanfaat.  


Sumber: Milist Kesehatan

Kamis, 01 November 2018

Saran dari Mentri Susi untuk Sembuhkan Penyakit Tanpa Minum Obat



Siapa yang tidak kenal Mentri Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia sekarang ini, Ibu Susi Pudjiastuti. Selain kiprahnya yang fenomenal dalam kebijakan-kebijakan perikanan dan kelautan Indonesia, sampai keikutsertaannya jadi model fashion di catwalk  memperagakan busana karya Anne Avantie. 
Ternyata Ibu Susi memiliki tips-tips jitu tapi sederhana untuk mengatasi sakit dan nyeri, sehingga bisa tetap fit di tengah kesibukannya yang luar biasa. 

Tips kesehatan Bu Susi:

Bahan:
  • Garam Krosok (Garam Madura), garam mandi secukupnya (± 1 kg)
  • Kantong kain ukuran secukupnya

Cara:
  • Masukkan garam ke dalam mangkok dan panaskan dalam microwave selama 2-3 menit. (Kalau tidak ada microwave bisa dipanaskan dalam oven)
  • Maukkan garam yang sudah panas ke dalam kantong kain.
  • Tempelkan kantong kain tersebut ke bagian tubuh yang terasa kaku-kaku untuk merelaksasi otot-otot yang pegal-pegal di daerah tersebut. 
  • Cara ini juga bisa membantu menyembuhkan sakit perut, sakit pinggang, sakit loyo dan sakit kepala.
  • Kalau garamnya sudah dingin, bisa buat lagi.
Saran yang sederhana ini bisa dicoba agar kita tidak selalu tergantung dengan obat-obatan kimia. 
Selamat mencoba. 


Sumber: Milist Kesehatan
Related link: